Minggu, 21 Desember 2008

Keesaan TUHAN

Keimanan agama Kristen berakar-tumbuh dan berkembang dari agama Yahudi, di mana memiliki keyakinan monoteisme yang ketat, suatu kewajiban umat Perjanjian Lama (PL) mengucapkan syahadat (pengakuan iman)-nya, yang di sebut shema’ i) (Ul. 6:4; 1 Tim. 2:5; Yoh. 17:3).

Taurat mengawal monoteisme

Kemurnian keimanan itu dipertegas dalam Tenakh (PL); jangan mempersekutukan TUHAN dengan apapun (Kel. 20:3-5a; Yes. 44:6b; 45:5a, 6b; 46:9c)

TUHAN itu Roh

YHWH itu Esaii, yang kita sapa dengan sebutan "Bapa", yang tidak berwujud – tidak beraga – tidak berjasmaniah – karena YHWH itu Roh – Ghaib – Terang. Tidak ada persamaan-NYA – tidak ada yang menyamai-NYA – tidak ada bandingan-NYA – tidak ada tandingan-NYA – tidak ada sandingan-NYA – tidak ada yang serupa dengan Dia.

YHWH Maha Hadir (omnipresent), Maha Kuasa (omnipotent), Maha Tahu (omniscient), tidak terbatas (infinitas), melampaui batas (unlimited) (Mzm. 139:7-8)

(Yes. 46:5 band. Yoh. 4:24; 1Yoh. 1:5; Hos. 11:9; Yes. 46:9; 1Kor. 8:6; 2Kor. 3:17-18; Mrk. 12:29; Ayb. 9:11; Yoh. 6:46; 1Tim. 1:17; 6:16)

Kebagaimanaan Dzat dan Sifat YHWH Yang Sehakekat

YHWH Yang Maha Esa dalam Dzat-NYA atau Ousia dan berada dalam cara-cara berada-NYA atau "kebagaimanaan" YHWH itu disebut hypostasis atau "Sifat"-NYAiii. Dalam keesaan dan kekekalan YHWH sudah memiliki Roh (Pneuma tou Hagiou) dan Firman (Logos tou Theou) (lihat Kej. 1:1-3)

Roh dan Firman berada di dalam Dzat-NYA dalam kekekalan dan keesaan, yang sehakekat (homoousios) – sederajat dan melekativ (Yoh. 1:1)

TUHAN Kekal

Roh dan Firman tidak diciptakan oleh YHWH. Sudah ada dalam kekekalan dan keesaan YHWH. Dua sifat mutlak di dalam diri YHWH, harus ada – wajib ada – mustahil tidak ada (Kej. 21:33; Ayb. 36:26; Yes. 26:4; 40:28)

TUHAN itu Hidup

Kalau Roh dan Firman diciptakan oleh YHWH, berarti YHWH sempat tidak punya Roh dan Firman (Maha Suci YHWH dari segala kekurangan), bagaimana YHWH yang tidak punya Roh bisa menciptakan roh yang menghidupkan, atau kalau tidak punya firman, dengan firman apa YHWH menciptakan Firman (Segala sesuatu dijadikan oleh firman) (Tulisan, perkataan, dan nyala api). Kita menentang pendapat Arius dan kamu Nestorian yang menyatakan "Pernah ada waktu Firman belum ada"
(Yos. 3:10; Ul. 32:40; Yer. 10:10)

Kesehakekatan Dzat dan Sifat

Dzat dan Sifat dapat dibedakan, tetapi sekaligus tidak bisa dibedakan.

Sifat itu bukan Dzat tetapi bukan juga bukan Dzat

1. En arkhe en ho logos – Firman YHWH sebagai eksistensi kekekalan di dalam YHWH. Satu dengan YHWH di dalam Dzat-NYA

2. Kai ho Logos en pros ton Theon – "bersama-sama" (pros) menunjukkan perbedaan antara Firman sebagai Sifat dengan YHWH sebagai Dzat – lebih menunjukkan kebagaimanaan YHWH itu – atau cara keberadaan-NYA

3. Kai Theos en ho Logos – menyatakan kehadiran Firman-NYA itu bukan hanya berasal dari YHWH, tetapi juga menunjukkan kesatuan-NYA sehakekat dengan YHWH dan melekat dalam Dzat YHWH itu sendiri (qaimah)

PERJANJIAN LAMA

Abraham ~ Monoteisme Keluarga

Abraham berasa dari Ur-Kasdim. Suatu wilayah di Mesopotamia kuno yang menganut paham politeisme. Ayahnya, Terah, adalah seorang pengembara yang membawa Abraham ke Haran (Kej. 11:31)

Awal pergumulan Abraham adalah ketika ia memutuskan untuk pergi dari Haran ke suatu tempat yang tidak ia ketahui. Keputusan itu merupakan bukti awal ketaatan Abram kepada TUHAN Yang Esa (Kej. 12)

Abraham sudah mengenal ‘YHWH’. Namun, Nama El lebih berpengaruh baginya.
El memperkenalkan Diri-NYA sebagai El Shaddai (TUHAN Yang Maha Kuasa), Abraham juga memberi nama Yisma’el (El mendengar).

El merupakan nama umum bagi Tuhan di dunia Semitik (bandingkan Il dalam Bahasa Arab). Nama inilah yang paling tua yang dikenal dalam sejarah Israel (Kej. 12:8; 17:1)

Monoteisme Abraham selain merupakan pergumulan teologisnya juga bersumber dari luar. Ia menerima berkat dari seorang raja Salem, imam El ‘Elyon (TUHAN Yang Maha Tinggi). Seorang yang juga monoteis, sehingga Abraham memberikan persepuluhan (ma’aser) (Kej. 14:18-20). Namanya diubah dari Abram (Bapak Tertinggi) menjadi Abraham (Bapak Orang Beriman) sebagai tanda perjanjian El, disamping sunat (mul) (Kej. 17:5, 11)

Perjanjian antara El dengan Abraham menjadi perjanjian kekal antara Abraham dan keturunannya : hegim berith dan asher karat (Kej. 17:4-8)

Elohe Avraham

Kepada keturunannya, El Yang Esa itu diperkenalkan sebagai Elohe Avraham
(TUHAN Abraham) (Kej. 28:13; 31:42; 31:53; Kel. 3:6; 3:15,16; 4:5; 1Raj. 18:36; 1Taw. 29:18; 2Taw. 30:6; Mzm. 47:9)

Rumusan ini diakui Perjanjian baru (PB)

Rumusan Elohe Avraham, Elohe Yitskhaq, dan Elohe Ya’aqov berlangsung menjadi pengakuan iman yang semestinya dipelihara sampai pada umat PB (Mrk. 12:26; Kis. 7:32)

Musa ~ Monoteisme Bangsa

Musa mempelajari berbagai pengetahuan (termasuk agama) dari ibunya (suku Lewi), yang merawat Musa selama di Mesir, di Istana Firaun (Mesir), dan dari Yitro, mertuanya, seorang imam suku Keni, Midian. Yitro pernah mengutus Musa dengan berkat Midian. Yitro juga mengenal YHWH (Kel. 2:1-10; 2:16, 23; 3:1; 4:18; 18:1-27)

Perkenalan Musa dengan TUHAN menggunakan nama El. Namun, Musa kemudian lebih memelihara nama YHWH, meskipun YHWH masih dianggap sebagai Tuhan bangsa, yaitu TUHAN orang Ibrani (YHWH, Elohe Ha’ivriyyim), TUHAN Israel (YHWH, Elohe Yis’rael)

Nama YHWH dianggap sebagai bentuk singkat dari nama Ehye Asher Ehye (AKU ADALAH AKU); YHWH adalah El yang disembah oleh Abraham, Ishak, dan yakub. Namun, nama ini menjadi sangat khas mulai dari zaman Musa, dengan konsep: Aku Ada, Aku Berada, dan Aku Bekerja.

Nama YHWH memiliki peran signifikan dalam misi Musa membangun Israel. Menurut Ilil Arbel, ketika Musa membawa Israel keluar dari Mesir, setiap suku Israel memiliki panji sendiri-sendiri yang mengilustrasikan tentang Tuhannya. Nama YHWH diperkenalkan kepada Israel untuk menyatukan keberagamaan panji itu [Ilil Arbel, "Yahweh" dalam Encyclopedia Mythica] (Kel. 3:6; 3:14-15; 5:1, 3; 7:16; 9:1, 13; 10:3; 32:27; 34:23; Bil. 16:9) -- "Dengarlah Israel, YHWH itu Tuhan kita, YHWH itu Esa!" (Ul. 6:4)

Yesaya ~ Monoteisme Universal (Monoteisme Dinamis)

Monoteisme Universal atau Monoteisme Dinamis lahir dari kesadaran akan adanya cinta YHWH kepada bangsa lain di luar Israel. Monoteisme model ini dipelopori oleh para nabi : Amos, Hosea, proto-Yesaya, Yeremia, dan nabi-nabi pasca pembuangan di Babel (Amos 1-2; 9:7, 11-15; Hos. 11:5; Mi. 4:1; Yer. 32:27). Kitab-kitab sastra juga menceritakan tentang YHWH yang mengasihi bangsa lain (Yunus & Rut)

YHWH itu Esa; YHWH itu kekal (Yes. 44:6; 45:5-6; 46:9)

PERJANJIAN BARU

Kristus dan Monoteisme

Yesus mengajarkan untuk menyembah YHWH Yang Esa (Mat. 4:10; Mrk. 12:29)

Endnotes:

i Baca uraian tentang Shema’ oleh Kaufmann Kohler (Kaufmann Kohler, "Shema’", dalam Jewish Encyclopedia

ii Band. Pengakuan Iman Rasuli, Pengakuan Iman Nikea-Konstantinopel, Pengakuan Iman Westminster, dlsb

iii Thomas Aquinas mengatakan "Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah cara berada ilahi yang berdiri sendiri. Jadi yang dimaksud dengan persona adalah cara berada" (lihat Harun Hadiwijono, Iman Kristen, hlm. 109)—"persona" adalah terjemahan Latin untuk kata hypostasis

iv Dalam istilah lain dikatakan: co-equal dan co-eternal (sehakikat, satu tabiat, satu kekuatan, satu tindakan, dan satu kehendak)

Rujukan-rujukan yang disarankan:

Bavinck, Herman. Reformed Dogmatics: God and Creation, vol. 2

Catechism of The Catholic Church

Hadiwijono, Harun. Iman Kristen

Lohse, Bernhard. Pengantar Sejarah Dogma Kristen

Orr, James. The Christian View of God and The World

Pengakuan Iman Nikea (baca juga tambahan hasil Konsili Konstantinopel)

Pengakuan Iman Rasuli

Pengakuan Iman Westminster

Schaff, Philip. Creeds of the Evangelical Protestant Churches vol. III. (buku ini berisi kumpulan pengakuan iman dan katekismus mulai dari Konfesi Augsburg, 1530, hingga Proposal-proposal Presbyterian, 1930)

Strong, Augustus Hokins. Systematic Theology: The Doctrine of God (vol. I).


Tidak ada komentar: