Jumat, 05 Desember 2008

ESSENSI NAMA YAHSHUA


Siapakah diantara kamu menarh hormat kepada YAHWEH, mematuhi suara hambaNya tetapi yang hidup dalam kegelapan dan tanpa cahaya apapun? Baiklah dia mempercayakan dirinya kepada nama YAHWEH dan berlindung kepada Elohimnya (Yes 50:10)




Yahshua, demikianlah nama-Nya, pribadi yang di nubuatkan oleh Simeon sebagai “Anak yang di tentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri- supaya menjadi nyata pikiran banyak orang” [Luk 2:34]. Siapakah Yahshua, sehingga banyak orang akan bangkit dan jatuh karena Dia ?, siapakah Dia, sehingga banyak orang akan saling berbantah tentang-Nya ?

Kita akan menyelidiki secara induktif apa yang di katakan oleh Kitab Suci Perjanjian Baru [Ha Berit Ha Khadasah] atau yang lazim di sebut Injil [Ha Besorah]. Dari data induktif tersebut, kita akan mengambil sikap mengenai Yahshua. Sikap apapun yang kita ambil akan menentukan diri kita dalam kekekalan. Yahshua berkata, “Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut di hokum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” [Yoh 5:24]. Sikap percaya atau menolak, akan menentukan kita di hadapan Elohim kelak.

NAMA YANG DIBERIKAN MALAIKAT


Ketika Yosef tunangan Miryam terkejut melihat kenyataan bahwa calon istrinya telah mengandung, muncul dalam pikirannya untuk membatalkan pertunangannya. Dalam kebimbangannya, Malaikat Yahweh berbicara melalui mimpi. Selengkapnya malaikat itu berkata, “Yosef ben Dawid, janganlah engkau takut mengambil Miryam sebagai istrimu, sebab anak yang ada di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yahshua, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” [Mat 1:20-21]. MatitYahu memberikan komentar terhadap peristiwa bersejarah ini, sbb: “Hal itu terjadi supaya genaplah yang di Firmankan Yahweh oleh nabi,’Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan mereka akan menamakan Dia Immanuel” [Mat 1:23]. Dari eksposisi Kitab MatitYahu diatas, kita dapat mendapatkan kesimpulan sbb :
  • Yahshua di kandung dan lahir bukan dari benih persetubuhan, melainkan dari Roh Kudus
  • Nama Yahshua di berikan oleh malaikat
  • Anak yang di lahirkan Miryam memiliki peran penting dalam sejarah penyelamatan oleh Elohim. Dia akan menyelamatkan umat-Nya dari dosanya
  • Peristiwa yang di alami Miryam merupakan suatu penggenapan dari suatu nubuat yang telah di ucapkan 700 tahun sebelumnya oleh Nabi YesaYah

DARI YAHSHUA SAMPAI YESUS
PELACAKAN HISTORIS DAN ETIMOLOGIS


Dalam teks Greek, di tuliskan mengenai nama Juruslamat sbb:“ texetai de huion kai kaleseis to onoma autou IESOUN, [] autous gar SOSEI ton laon autou apo ton HAMARTION auton”(Mat 1:21)[f1]. Dan dalam naskah Ibrani yang di terjemahkan dari naskah Yunani di tuliskan, “we hi yoledet ben we qarata et shemo YESHUA [] ki hu YOSIA et amo MEKHATOTEYHEM” [Matit 1:21]. [f2] Sementara naskah Ibrani Aram yang telah di terjemahkan dalam bahasa Inggris menuliskan, “And behold, she will bear a son and you will call name YESHUA, for HE WILL SAVE his people from all their SIN” [Mat 1:21]. Dan akhirnya naskah King James Version menuliskan, “And she shall bring forth a son and thou shalt call his name JESUS, for HE SHALL SAVE his people from their SIN” [Math 1:21]. [f3] DR. David Stern mengulas mengenai essensi yang terkandung dalam nama Sang Juruslamat sbb : “This verse is an example of a semitsm [an allusion to Hebrew or Aramaic] brought over literally into the Greek Text. It provides strong evidence in favor of the theory that there was a Hebrew or Aramaic oral or written tradision behind the extant Greek manuscript, for only in Hebrew or Aramaic does the explanation here of Yeshua name make any sense in Greek [or English] it explains nothing.4 The Hebrew word for ‘he will save’ is ‘yosia’, which has the same Hebrew root [yud-shin-ayin] as the name ‘Yeshua’ [yud-shin-vav-ayin]. Thus the Messiah’s name is explained on the basis of what he will do. Etymologically the name ‘Yeshua’ is a contraction of the Hebrew name ‘Y’hoshua’ [English Joshua], which means ‘YHVH saves’. It also the masculine form of the Hebrew word ‘yeshu’ah’, which means ‘salvation’[f4]. Menurut David Stern, nama Yeshua berhubungan dengan tugas yang di kerjakannya, yaitu “menyelamatkan”. Nama ini di yakini sebagai bentuk singkat dari “Y’hoshua” atau “Yahweh menyelamatkan”. Sementara itu Robert Jamieson, A.R. Fausset dan David Brown mengulas, “…Jesus, fro the Hebrew [Jehoshua,Num 13:16 or after the captivity it was contracted Yeshua, Neh 7:7] meaning ‘jehovah the Saviour’ ; in Greek Jesus, to the awakenend and anxious sinner sweetest and most fragrant of all names, expressing so melodiously and briefly and His whole saving office and work”.[f5] Menurut beliau, nama “Jesus” berasal dari bentuk nama Ibrani “Jehoshua” yang bermakna “Jehovah menyelamatkan”. Bentuk “Jehoshua” adalah bentuk yang tepat sebelum orang-orang Yahudi di buang ke Babilonia. Setelah orang-orang Yahudi pulang dari Babilonia, bentuk nama “Jehoshua” menjadi bentuk pendek “Yeshua”. Sejalan dengan analisis di atas, Finis Jenning Dake menambahkan,” used 979 times in the New Testament. It is the earthly name of God’s Son. As God, he was not called Jesus or Christ. Jesus is the Greek form of the Hebrew Yehoshua rendered Joshua 215 times, meaning ‘Saviour’ or God who is salvation”. Dake mengakui bahwa “Jesus” berasal dari bentuk nama Ibrani. Demikian pula St. Darmawijaya, Pr. Menganalisis bahwa bentuk nama Yesus adalah Yunanisasi nama Ibrani yang di temukan dalam Perjanjian Lama. [f6] Dari eksposisi di atas, kita mendapatkan pemetaan historis dan etimologis bahwa bentuk Hebraic nama “Yesus” adalah “Yeshua” yang merupakan kontraksi [bentuk pendek] dari “Y’hosua” [YHWH menyelamatkan]. Namun ada perspektif lain yang mengulas bentuk yang paling dasar dari nama Sang Juruslamat. Dalam buku berjudul “The Mistaken of J” di jelaskan, “Almost any scholarly reference work will acknowledge that Rabbinic tradition had supresed the true name Yahweh centuries before the Messiah came at Betlehem. Writing Yahweh’s name in the Hebrew, Jewish scribes inserted a shewa []; instead of the proper qamets [], thus changing the vowel sound ‘ah’ in ‘Yah’ to ‘eh’. This was done to conceal the sacred name, thus yielding the improper Yehovah and Yeshua. This is practiced even today by such groups as the Jews for Jesus, who contend that Y’shua is the Jewish way to say Jesus. This may have been done to avoid offending the Jews and their proscription against even the short form YAH”. [f7] Kajian di atas selanjutnya menjelaskan bahwa susunan huruf Yunani tidak memiliki huruf “Yod ” [y] untuk Yahshua, sehingga untuk mewakili, di gunakan huruf “Iota” [ ] dan “epsilon” [ e]. dan untuk mewakili huruf “Shin” [] di gunakan huruf “Sigma” [] Sedangkan prefiks “Ous” [] pada “Iesous” untuk menunjukkan masculine gender pada nama tersebut. Patut disadari bahwa dikalangan Mesianik Yahudi sendiri ada beragam pemahaman mengenai nama sejati Sang Mesias. Ada yang menyakini namanya Yeshua, Yahshua, Yahushua, Yehoshua, dll. Bukan hanya ulasan dan kajian yang berbeda. Bahkan penerjemahan Kitab Suci dalam perspektif nama “Yahshua” dan nama “Yeshua” pun sangat beragam. Keragaman ini menyadarkan kita bahwa “pluralitas pemahaman” tidak terhindarkan dan menjadi suatu “realitas sejarah”. Tidak perlu paranoid dengan pluralitas atau kemajemukan, melainkan menyikap kemajemukan dengan mengambil suatu pilihan pribadi diantara berbagai kemajemukan, sehingga putusan atau pilihan kita terhadap berbagai paham, akan kita pertanggungjawabkan pada Elohim Yahweh. Saya akan mengutip beberapa jenis penerjemahan Kitab Suci sbb :

  1. Versi Kitab Suci dengan menggunakan “Yahshua”

    Restoration Scriptures
    Terjemahan Kitab Suci ini disusun oleh Rabbi Moshe Yoseph Koniuchowsky dan diterbitkan oleh North Miami Beach, Florida. Teks yang diterjemahkan menggunakan metode “Paraphrase” dan bertujuan untuk “Kembali ke Akar Ibrani”. Nama Bapa Surgawi menggunakan “Yahweh”, sementara Nama Sang Juruslamat menggunakan nama “Yahshua”. Bukan hanya sekedar menggunakan nama Yahweh dan Yahshua, namun juga menampilkan terjemahan yang yang meredefinisi corak terjemahan yang anti-semitisme [www.restorationscriptures.org]


    The Sacred Scriptures
    Terjemahan Kitab Suci ini diterbitkan oleh Assemblies of Yahweh, dengan mengeliminir kosa kata yang bercorak Shakesperian dalam bahasa Inggris. Terjemahan ini menggunakan Nama Bapa “Yahweh” dan Nama Sang Juruslamat “Yahshua” [www.assembliesofyahweh.org]

    The Scriptures
    Terjemahan ini dipublikasikan oleh Institute For Scriptures Research dengan mengacu pada naskaha Masoretik untuk Kitab Perjanjian Lama dan naskah Semitik Perjanjian Baru [Shem Tob, Du Tillet,dll]. Kitab ini menggunakan Nama Bapa Surgawi dengan “Yahuweh” dan Nama Sang Juruslamat dengan “Yahushua” [www.isr-messianic.org] Namun demikian, kitab ini hanya menuliskan nama-nama tadi dengan huruf Ibrani tanpa tanda baca masora [ hwhy/ fwvhy]

  2. Versi Kitab Suci dengan menggunakan “Yeshua”

    Complete Jewish Bible & Jewish New Testament
    Penyusun DR. David Stern. Penerbit Jewish New Testament Publications. Terjemahan TaNaKh dalam bahasa Inggris dan The New Testament dalam bahasa Inggris. Dengan menggunakan “Adonai” sebagai pengganti dari Yahweh dan menggunakan “Yeshua” untuk Nama sang Juruslamat. Disusun oleh DR. David Stern, seorang Yahudi Mesianik. Dan diterbitkan oleh Jewish New Testament Publications. Rujukan terjemahan beliau adalah naskah Perjanjian Baru Greek/Yunani. Beliau melakukan analisis untuk menemukan semitisme Perjanjian Baru dalam terjemahannya. Nama Bapa Surgawi digunakan nama “Adonai” dan untuk Nama Sang Juruslamat menggunakan nama “Yeshua”


    Complete Bible Hebraic Root
    Penerjemah DR. James Scott Trimm. Penerbit The Society of Nazarene Judaism. Terjemahan ini merujuk pada naskah Masoretik dan naskah Perjanjian Baru Semitik [Shem Tob, Du Tillet, Crawford, Munster, Peshitta, Old Syriac, dll]. Untuk Kitab Perjanjian Baru, digunakan kata ganti “Eloah” untuk “God” dan “YHWH” untuk Nama Bapa Surgawi, serta “Yeshua” untuk Nama Sang Juruslamat.
Setelah membandingkan antara dua pemahaman di atas, saya cenderung berkesimpulan bahwa nama Sang Juruslamat adalah identik dengan nama penerus Moshe, yaitu “Yahshua”, yang dalam teks berbahasa Inggris dieja secara keliru menjadi “Joshua”. Darimana keyakinan bahwa nama Sang Mesias Putra Maryam adalah nama-Nya identik dengan hambanya Moshe? Dari hasil menganalisis ekposisi beberapa ayat berikut. Dalam naskah TaNaKh SEPTUAGINTA [Abad 3 SM], nama hambanya Moshe yaitu Yahshua ditulis IESOUS sebagaimana tertulis dalam Yahshua 1:10 di bawah ini :
  • TaNaKh Versi Masoretic Teks
  • TaNaKh Versi Septuaginta
Berarti nama IESOUS sudah lama dipergunakan, jauh sebelum penulisan Kitab Perjanjian Baru. Maka tidak mengherankan jika nama Greek untuk Sang Juruslamat “IESOUS” adalah nama yang identik dengan hambanya Musa namun berbeda pribadi. Fakta ini diperjelas, jika kita melihat beberapa bagian dalam Perjanjian Baru naskah Greek yang menuliskan IESOUS untuk Yahshua ben Nun sebagaimana contoh :
Kisah Rasul 7:45


Ibrani 4:7
Namun anehnya, naskah terjemahan manapun menerjemahkan bahwa nama tokoh yang dimaksud adalah “Joshua” atau “Yoshua” atau “Yahshua” sebagaimana terjemahan New Revised Standard Version dibawah ini :

Kisah Rasul 7:45


Our ancestors in turn brought it in with Joshua when they dispossessed the nations that God drove out before our ancestors. And it was there until the time of David,

Ibrani 4:7


For if Joshua had given them rest, God would not speak later about another day.

Jika penerjemah dalam bahasa Inggris [maupun Indonesia] konsisten, seharusnya nama dalam ayat tersebut di tulis YESUS/ JESUS namun mengapa justru ditulis YOSHUA/JOSHUA ?? Apa artinya fakta-fakta ini bagi kita? Fakta ini menjelaskan pada kita bahwa nama Sang Juruslamat IDENTIK dengan hambanya Moshe yaitu Yahshua [ada yang mengeja Yahushua, Yehoshua, Y’hoshua, Jehoshua] yang jika ditulis dalam naskah Greek menjadi IESOUS. Penulisan IESOUS untuk Sang Juruslamat, mengacu pada naskah SEPTUAGINTA, dimana nama hambanya Moshe ditulis dengan IESOUS. Dari sinilah titik berangkat saya dalam meyakini nama sang Juruslamat adalah YAHSHUA.

Yang perlu kita ketahui juga, bahwa nama penerus Moshe, yaitu Yahshua [ada yang mengeja Yahoshua, Yahushua, Joshua, Yosua] dalam Nehemia 8:18 disingkat menjadi “Yeshua ben Nun”. Dan menariknya, dalam naskah Septuaginta dituliskan “Iesou”. Apa arti fakta ini? Bahwasanya sejak pulangnya Bangsa Yisrael dari pembuangan Babilon [post exilic], nama Yahshua disingkat menjadi Yeshua, sehingga Yeshua merupakan BENTUK SINGKAT dari Yahshua. Secara ringkas, mari kita lihat kembali deretan data berikut:

Yahshua 1:10 Versi Septuaginta
, untuk hambanya Musa

Nehemia 8:18 Versi Septuaginta
untuk hambanya Musa

Matius 1:21 Versi Greek
untuk putra Maryam

Kisah Rasul 7:45 Versi Greek
untuk hambanya Musa
[Cat : Berbagai terjemahan menerjemahkan dengan Yoshua, meski naskah Greeknya menuliskan Iesous]

Ibrani 4:7 Versi Greek
untuk hambanya Musa

Mengapa penerus Moshe dipanggil “Yahshua”, padahal transliterasi masoretiknya seharusnya dibaca “Yahoshua?” Perhatikan nama dalam bentuk Ibrani berikut:


Nama diatas merupakan nama hambanya Moshe [Yos 1:10]. Huruf tersebut terdiri dari Yod, He, Waw, Shin, Ayin dengan tambahan tanda vokal Masora shewa [e, pepet], holem, qibus dan patakh. Jika jujur pada teks, maka akan di baca YEHOSHUA. Namun karena penulisan tanda baca masora shewa pada Yod dipengaruhi oleh tradisi rabbinik yang menghindari nama Yahweh, maka seharusnya disematkan tanda baca masora qamets, yang akan menghasilkan bunyi "a". Dan waw disana bukan berfungsi sebagai huruf hidup "o" melainkan "w" yang merupakan bagian dari Tetragramamotan YHWH, sehingga dalam perspektif Nafiri Yahshua Ministry akan dibaca "YAHSHUA". Huruf "w" dibunyikan lemah, sehingga tidak perlu dituliskan.

Dari keseluruhan kajian mengenai nama Sang Juruslamat, kita dapat melihat suatu "evolusi historis" terhadap nama Sang Juruslamat, sehingga mengalami berbagai perubahan dan pengucapan yang jauh dari makna akar nama itu. Jika kita ringkaskan perkembangan "evolusi historis" nama tersebut adalah sbb:



Ada yang mengeja, “Yehoshua”, “Yahushua”, “Jehoshua”. Namun karena “Yod”, “Heh”, “Waw” [YHW/ vhy] adalah bagian dari “Tetragramaton” [empat huruf] YHWH yang menunjuk pada Yahweh, maka ucapanya bukan “Yeho” atau “Yahu” namun “YAHW”, namun dalam ucapan, “Wan” [W], tidak terdengar sehingga menghasilkan bunyi “YAH” saja.
Maka huruf diatas dieja, “YAHSHUA”. Inilah nama Sang Juruslamat Israel. Dalam naskah SEPTUAGINTA [Kitab Perjanjian Lama terjemahan Yunani, yang disusun sebelum Kitab Perjanjian Baru terbentuk] menyalin dengan bentuk “YESUS” [Yos 1:1] Setelah pembuangan dari Babilon, nama Yahshua disingkat menjadi “YESHUA” [Neh 7:7]


Huruf diatas dieja, “YESHUA”. Kitab Suci mencatat bahwa nama ini dihubungkan dengan beberapa tokoh sbb :
  • Nama Imam di zaman Zerubabel ben Sealtiel [Ezr 3:2]
  • Nama lain untuk Panglima Yahshua ben Nun [Neh 8:18]
  • Nama kaum Lewi di zaman pembuangan [Ezr 2:6,40]
  • Nama Sang Juruslamat dalam naskah Du Tilet, Shem Tob, Munster, Crawford, yaitu Kitab Injil Matius dalam bahasa Ibrani-Aram
j


Bentuk Yunani dari Yahshua dan Yeshua. Kitab Perjanjian Beru berbahasa Yunani, menuliskan nama Sang Juruslamat dengan “Iesous”. Bahkan dalaam naskah Septuaginta, nama Panglima Yahshua ben Nun dituliskan dengan “Iesous”, demikian juga dengan Imam “Yeshua ben Yozadak”.

ARTI NAMANYA:


Kita telah sedemikian jauh menyelidiki akar kata dan perjalanan historis akar nama Sang Juruslamat dari Yahshua menjadi Yeshua lalu Yesus. Sebagaimana nama yang di berikan oleh malaikat, maka arti yang terkandung dalam nama-Nya adalah “Yahweh adalah Keselamatan” [Yahshua] atau “Keselamatan” [Yeshua]. Artii nama-Nya menjelaskan dua hal penting :
  1. Pribadi Yang Menyelamatkan
    Dalam Kitab YesaYah 45:21 di katakan, “Ani Yahweh we ein od Elohim mibalada..” yang artinya, “Aku Yahweh, tidak ada Elohim lain selain Aku...Sang Juruslamat yang Roh itu telah menyatakan diri-Nya melalui Firman-Nya yang menjadi manusia, Yahshua [1 Tim 3:16]. Dengan demikian, Sang Juruslamat itu adalah Yahweh yang Roh di dalam Yahshua Sang Mashiah.
  2. Menyelamatkan Orang Berdosa
    Dia akan menyelamatkan dosa umatnya dan selanjutnya dosa umat manusia yang telah terpisah dari Elohim [Band. Yoh 1:29].
KUASA DALAM NAMA-NYA:


Kitab Suci Perjanjian Baru [Ha Berit Ha Khadasah] menjelaskan betapa di dalam nama Yahshua, terdapat suatu kuasa yang dahsyat dan ajaib. Berikut kuasa yang terdapat dalam nama-Nya :
  1. Pengampunan dosa
    “…sebab dosamu telah di ampuni oleh karena nama-Nya” [1 Yoh 2:12], “Dan kamu tahu bahwa bahwa Dia telah menyatakan diri-Nya, supaya Dia menghapus segala dosa dan di dalam Dia tidak ada dosa [1 Yoh 3:5]. “Tentang Dialah semua nabi bersaksi bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya” [Kis 10:43]. “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang di berikan kepada manusia yang olehnya kita dapat di selamatkan” [Kis 4:12].
  2. Kesembuhan
    “Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatuan jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan” [Yak 5:14]. “Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan muzizat-muzizat oleh nama Yahshua, Hamba-Mu yang Kudus” [Kis 4:30]
  3. Terbebas dari belenggu kuasa jahat
    “Tetapi ketika Paul tidak tahan lagi akan ganguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu; ‘demi nama Yahshua Ha Mashiah ,aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini’, seketika itu juga keluarlah roh itu” [Kis 16:18]. “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya; mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku,…” [Mrk 16:17].
  4. Mendatangkan muzizat
    Petrus berkata kepada pengemis yang lumpuh, “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang ku punyai, kuberikan kepadamu; Demi nama Yahshua Ha Mashiah, orang Nazaret itu, berjalanlah!” [Kis 3:6]. “Oleh Elohim, Paul mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa, bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah di pakai oleh Paul dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat itu” [Kis 19:11-12].
  5. Terkabulnya doa orang beriman
    “Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya” [Yoh 14:14]. “…supaya apa yang kau minta kepada Bapa dalam nama-Ku di berikan-Nya kepadamu” [Yoh 15:16]. “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan di berikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku” [Yoh 16:23]
  6. Kehadiran-Nya di tengah orang beriman
    “Sebab di mana dua atau tiga orang berkupul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” [Mat 18:20]

Footnote:
  • [f1] : Barbara Aland, et.al., The Greek New Testament, Deutsche Bibelgesellschaft D- Stuttgart, 1998
  • [f2] : The New Testament in Hebrew & English, The Trinitarian Bible Society, London, 1831
  • [f3] : DR. James Trimm, The Hebraic Root Version New Testament, Society for Advancement Nazarene Judaism, 2001
  • [f4] : Jewish New Testament Commentary, Jewish New Testament Publications, 1992, p.4
  • [f5] : A Commentary, Critical, Experimental & Practical on the Old & New Testament, Vol III, Grand rapids Michigan: William B. Eerdmans Company, p.3
  • [f6] : Dake’s Annotated Reference Bible, Dake Bible Sale, Inc, 1992, p.1
  • [f7] : Yahweh New Covenant Assemblies, 1996, p.14
Oleh :
Teguh Hindarto,MTh.
Buletin Nafiri Yahshua Volume 35/2007

Tidak ada komentar: