Jumat, 06 Februari 2009

Siapakah Pria sejati sesungguhnya?

Pria sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.

Priasejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia dihormati di tempat bekerja, tetapi bagaimana dia menghormati orang-orang yang dia sayangi dan di sekitarnya…

Pria sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan.

Pria sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu.

Pria sejati bukanlah dilihat dari banyaknya perempuan yang memuja, tetapi komitmennya terhadap perempuan yang dicintainya….

Pria sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan.

Pria sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca kitab suci, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca.

Pria sejati juga bukan dilihat dari materi, pekerjaan, karir dan jabatannya tetapi dari ketulusan hati.

Pria sejati bukan dilihat dari kuatnya kedua kaki dan tangannya ketika menopang beban yg lebih berat dari tubuhnya, tp dari kemampuannya untuk bangkit setelah ia ‘terjatuh’, meski ia terjatuh direlung yg terdalam dihidupnya.
Pria sejati bukan hanya dilihat dari kemampuannya mengucapkan kata-kata indah yg menggetarkan hati, bukan pula dari kemampuannya melantunkan syair-syair pelipur lara.

Pria sejati adalah ketika ia diam, ia berpikir.
ketika ia memandang ia mengambil pelajaran. dan ketika dia bersikap, tingkah laku dan ucapannya menentramkan jiwa, mengajarkan kepada orang yang dia sayangi dan orang-orang disekitarnya akan indahnya hidup berdampingan, dengan penuh kasih sayang….

Pria Sejati adalah Masalah Pilihan tetapi menjadi laki-laki adalah masalah kelahiran.

Tidak ada komentar: