Kamis, 22 Januari 2009

Salib Kasih Di Dolok Siatas Barita

Wisatawan di Tarutung, Sumut, dapat menikmati berbagai objek wisata seperti wisata rohani di Monumen Salib Kasih di puncak Dolok Si Atas Barita hingga mencicipi air soda di kolam air soda di Desa Parbubu.Kota Tarutung di Tapanuli Utara, Sumatra Utara, tak hanya dikenal dengan legenda Sisingamangaraja, raja Batak yang konon sakti dan kebal peluru. Namun daerah yang dicapai sekitar lima jam perjalanan dari Medan ini juga identik dengan wisata rohani umat Nasrani. Salah satunya adalah bukit Monumen Salib Kasih di puncak Dolok Si Atas Barita.

Pengunjung yang berjalan menuju puncak bukit akan menemui sejumlah objek menarik. Di sepanjang perjalanan, terdapat sejumlah prasasti bertuliskan ayat Kitab Suci . Ayat ini ditulis agar pengunjung yang tidak bosan dan dapat membacanya sembari mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Letak prasasti ini juga diatur sedemikian rupa. Pepohonan yang tinggi juga membuat udara di daerah menjadi sejuk. Hawa ini membawa pengunjung makin mendekatkan diri pada kasih Yesus.

Selain itu, sebuah Taman Kenangan tampak dibangun di jalan ke puncak. Pada taman ini, wisatawan dapat meninggalkan cenderamata mereka di sini. Setiap pengunjung yang berniat membikin suvenir seperti batu prasasti bertulis nama pribadi dapat menaruhnya di sini. Inilah mengapa tempat ini disebut Taman Kenangan sehingga pengunjung dapat melihatnya.

Beberapa saat setelah melewati Taman Kenangan, sampailah wisatawan di Salib Kasih. Mulanya monumen ini dibangun untuk mengenang pendeta Ingwer Ludwig Nommensen. Misionaris Jerman ini memiliki jasa besar menyebarkan agama Kristen di Tanah Batak, sekitar 1860-an. Saat itu, penduduk daerah ini sebagian besar masih menganut paham animisme.

Monumen cukup mencolok tingginya yakni sekitar 31 meter. Di bawahnya disediakan tempat duduk terbuka untuk acara kebaktian. Tempat duduk mampu menampung lebih 600 jemaat. Biasanya banyak umat yang datang pada Kebaktian Minggu atau perayaan Natal. Bahkan buat jemaat yang ingin berdoa lebih khusyuk, pengelola setempat juga menyediakan 13 kamar doa. Ruang 2 x 2 meter ini dapat digunakan siapa pun tanpa adanya pembatasan waktu.

Selain monumen ini, Tarutung juga mempunyai objek wisata lain seperti sumber Air Panas Sipoholon yang terletak di perbukitan kapur. Suhu air disebut bisa mencapai 70 derajat Celcius. Kandungan sulfur dan soda di tempat ini juga dipercaya masyarakat sekitar dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit.

Jika naik ke atas bukit, maka akan terlihat air panas yang menggelegak dan membentuk ukiran batu kapur. Hati-hati saat mendaki karena jalan ke atas cukup licin. Masyarakat sekitar juga memanfaatkan bukit ini sebagai tempat penambangan kapur. Selain itu, penduduk juga menggunakan sumber air panas untuk membikin kolam pemandian.

Seorang pemilik kolam mengaku telah membuka usaha sejak 11 tahun silam. Pemilik kolam ini menyatakan menarik bayaran Rp 2.000 untuk tiap orang yang mandi di kolamnya. Disediakan pula kamar khusus dan sejumlah fasilitas lain untuk makan dan minum bagi wisatawan. Umumnya usaha kolam air panas di daerah ini telah dibangun sejak dekade 80-an.

Ada baiknya wisatawan juga merasakan kolam air soda di Desa Parbubu, yang berjarak sekitar tiga kilometer dari Tarutung. Kolam ini disebut air soda sebab rasanya memang seperti soda. Mandi di tempat ini juga dipercaya dapat menyembuhkan aneka penyakit kulit. Air soda cukup unik dan seolah-olah mendidih dari permukaan tanah. Akan tetapi sejuk dan bening. Mumpung masih di Tarutung, tak ada salahnya dicoba!

Tidak ada komentar: