Senin, 14 Januari 2008

Jangan Buang Sampah Sembarangan

Horas jala gabe,
Pengalaman tapi dari tata bahasa kurang menarik sih ...tapi saya ingin menuliskan tips mengurangi sampah dari pengalaman saya sendiri .

Hari - hari belakangan ini sering sekali kita mendengarkan issu global warming alias pemanasan global yang sudah sangat memprihatinkan, terkadang kita sangat terenyuh dengan berbagai hal yang kita lihat dalam keseharian kita.
  1. Banjir yang dahulu hanya kita tahu dari hulu sungai sekarang sudah menjadi issu umum air laut yang membanjiri daratan.
  2. Banjir yang dahulu hanya dibeberapa daerah dataran rendah sekarang sudah sangat memprihatinkan seperti yang terjadi di daerah Jawa tengah dan Jawa timur.
  3. Pada saat matahari agak terang sedikit maka panas yang sangat menyengat ke kulit sangat terasa sekali dan bisa tiba-tiba menjadi hujan deras dan sungguh sangat mengkhawatirkan.
  4. Angin puting beliung yang sangat sering terjadi.
  5. Gelombang laut yang sangat tinggi dan cuaca di laut yang tidak pasti.
  6. Gempa Bumi dan Gunung Api yang semakin sering meletus tak menentu
Orang skeptis mengatakan : " Hal ini biasa dalam perubahan cuaca"

Hasil dari konfrensi di bali mengatakan setiap negara harus mengurangi emisi yang terbuang keudara, tidak memakai CFC lagi untuk pendingin ruangan dan pewangi, dll

Saya punya pengalaman unik yang sudah saya lakukan selama lebih kurang 3 tahun ini :
Diawali dari keisengan saya, saya suka sekali mengumpulkan botol - botol plastik dan gelas-gelas plastik air mineral yang saya beli dari penjual minuman dan ke isengan saya itu berawal dari seorang pemulung yang mencari botol - botol plastik dan koran dan kertas-kertas dan dengan iseng saya tanya kepada beliau
"Berapa uang yang bapak dapat dari hasil penjualan botol-botol tersebut ? "
Jawabnya waktu itu :
Harga di bagi al :
  1. Kalau botol bodong / botol minuman mineral dan sejenisnya perkilo di hargai Rp.1000,-
  2. Gelas air mineral bersih dihargai perkilo Rp.4000,-
  3. Plastik kresek di hargai perkilo Rp.7500,-
  4. Kertas koran dll perkilo di hargai Rp.5000,- s/d Rp.7000,-
Nah dari situ saya iseng-iseng tiap kali minum air saya selalu masukkan ke dalam tas saya dan saya kumpulkan satu demi satu dan koran-koran dan kertas juga saya kumpulkan ternyata memang berguna dan lumayan sih yang masuk ke kantong he he he walaupun tidak mencari - cari seperti pemulung pada umumnya.

Nah.. timbul di benak saya lagi kemudian hari karena hobby saya juga menanam tanaman di depan rumah , karena mencari pupuk dan tanah agak susah maka saya punya ide waktu melihat sampah sayur yang terbuang begitu saja di tong sampah yang membuat bau menyengat dan tiap sampah - sampah hasil dari pemotongan sayur atau buah atau sampah ikan saya kumpulkan dan saya pisahkan dengan sampah-sampah kering lainnya, saya potong-potong sampah itu dan saya masukkan kedalam tong plastik bekas tempat cat besar dan saya bubuhi garam dapur setelah itu baru saya tutup rapat-rapat agar tidak bau dan hasilnya tanaman saya mendapatkan pupuk yang bagus.

Ternyata setelah saya membaca beberapa tips mencegah global warming

COPYAN DARI WEBSITE : http://organisasi.org/gambaran-umum-global-warming-efek-dan-cara-untuk-mencegah-pemanasan-global-dunia

Lalu apa yang bisa kita lakukan?

Ada beberapa cara mudah yang bias kita lakukan, yaitu ;

1. Matikan listrik. (jika tidak digunakan, jangan tinggalkan alat elektronik dalam keadaan standby. Cabut charger telp. genggam dari stop kontak. Meski listrik tak mengeluarkan emisi karbon, pembangkit listrik PLN menggunakan bahan baker fosil penyumbang besar emisi).
2. Ganti bohlam lampu (ke jenis CFL, sesuai daya listrik. Meski harganya agak mahal, lampu ini lebih hemat listrik dan awet).
3. Bersihkan lampu (debu bisa mengurangi tingkat penerangan hingga 5%).
4. Jika terpaksa memakai AC (tutup pintu dan jendela selama AC menyala. Atur suhu sejuk secukupnya, sekitar 21-24o C).
5. Gunakan timer (untuk AC, microwave, oven, magic jar, dll).
6. Alihkan panas limbah mesin AC untuk mengoperasikan water-heater.
7. Tanam pohon di lingkungan sekitar Anda.
8. Jemur pakaian di luar. Angin dan panas matahari lebih baik ketimbang memakai mesin (dryer) yang banyak mengeluarkan emisi karbon.
9. Gunakan kendaraan umum (untuk mengurangi polusi udara).
10. Hemat penggunaan kertas (bahan bakunya berasal dari kayu).
11. Say no to plastic. Hampir semua sampah plastic menghasilkan gas berbahaya ketika dibakar. Atau Anda juga dapat membantu mengumpulkannya untuk didaur ulang kembali.

Ternyata saya sudah termasuk orang yang mencegah global warming ....
Sampah berkurang ......... Tanaman tumbuh subur ........... bau tak sedap tidak ada lagi ..........
Dompet ada pemasukan walaupun tak banyak ............ pemulung lainpun mendapatkan untung......

AKU UNTUNG KAMU UNTUNG SEMUA UNTUNG

he he he he

Pengalaman

HMP.Aritonang

Tidak ada komentar: